Tampilkan postingan dengan label chinese food. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label chinese food. Tampilkan semua postingan

Senin, 29 November 2010

perkembangan masakan jepang

JEPANG memiliki banyak ciri khas, termasuk dalam tata cara pengolahan serta penyajian makanannya. Ada pakem yang mereka pegang, berbeda dengan dunia Barat.

Masakan Jepang (nihon atau nippon ryori) adalah makanan yang dimasak dengan cara unik yang berkembang di Jepang, juga menggunakan bahan yang diambil dari wilayah Jepang dan sekitarnya. Menu seperti sushi, tempura, shabu-shabu, dan sukiyaki merupakan contoh Japanese food yang populer di luar Jepang, termasuk di Indonesia. Makanan orang Jepang berbeda-beda menurut zaman, tingkat sosial, dan daerah tempat tinggal.

Begitu juga dengan cara memasaknya. Mereka banyak meminjam cara memasak dari negara-negara di Asia Timur dan negara-negara Barat. Namun khusus untuk bumbu, masyarakat Jepang memiliki bumbu khas seperti dashi (kaldu) yang dibuat dari konbu, ikan, dan jamur shitake, ditambah miso dan shoyu. Disantap dengan cara barbeque (grilled) atau shabu-shabu (steam), menu Jepang yang biasa didominasi oleh sayuran dan daging ini terasa lezat dinikmati saat hangat.

Ada yang menganggap makanan yang mengandung daging sapi tidak bisa dikatakan sebagai makanan Jepang karena kebiasaan makan daging baru dimulai pada zaman Restorasi Meiji, sekira 130 tahun lalu. Namun, itu bukan masalah. Menu sukiyaki dan gyudon yang berasal dari daging pun baru ditemukan setelah restorasi. Alhasil, orang Jepang mengklaim makanan ini berasal dari negaranya.

Berbeda dengan masakan negara-negara lain, makanan Jepang sama sekali tidak menggunakan bumbu berupa rempah-rempah dari biji-bijian (merica) atau penyedap yang mengandung biji (seperti cabai) yang harus ditumbuk. Masakan Jepang juga tidak menggunakan bumbu yang berbau tajam seperti bawang putih.

Kacang kedelai merupakan bahan utama makanan olahan dan penyedap yang digunakan biasanya berupa sayur-mayur beraroma harum yang dipotong-potong halus atau diparut. Masakan Jepang umumnya rendah lemak, tapi mengandung kadar garam yang tinggi. Masakan Jepang mengenal lima bumbu utama yang harus dimasukkan secara berturutan sesuai urutan sashi-su-seso yang merupakan singkatan dari gula pasir (sato), garam (shio), cuka (su), shoyu (seuyu: ejaan zaman dulu untuk shoyu), so (miso).(Koran SI/Koran SI/ftr)
sumber: okefood
Lihat juga: Chinese food

Minggu, 28 November 2010

Konsep di paregu japanese resto

Hidangan daging yakiniku yang empuk dan shabu-shabu hangat dengan kuah yang memanjakan lidah. Makanan jenis itulah yang disajikan di sini, semua japanese food yang nikmat ini dapat Anda nikmati sepuasnya atau all you can eat. Juga terdapat makanan lain mulai dari makanan pembuka sampai makanan penutup yang tidak kalah nikmatnya. Anda dapat menikmatinya di Pare'gu, Family Restaurant yang menyediakan Yakiniku dan Shabu-Shabu. Restoran ini bisa menjadi salah satu tujuan wisata kuliner Anda bersama keluarga di Jakarta.
Setelah menempati meja di Pare'gu, pelayan akan menanyakan apakah Anda ingin menikmati yakiniku atau shabu-shabu. Bila Anda memilih yakiniku, pelayan akan membawakan sejenis panggangan pada meja, memberi lemak agar panggangan berminyak dan menyalakan apinya. Sedangkan untuk shabu-shabu pelayan akan meletakkan kompor kecil beserta panci dengan kuah sesuai pilihan. Ada 2 pilihan rasa kuah, yaitu tom yam yang kaya rempah dengan rasa asam pedas atau kaldu ayam yang rasanya selalu disukai. Pilihan tersebut hanya perlu dibuat bila Anda bersantap sendirian, karena bila bersantap 2 orang dapat memilih 1 yakiniku dan 1 shabu-shabu sehingga Anda dapat menikmatinya bersama-sama. Pada saat memesan makanan, Anda juga akan ditanya apakah ingin memperoleh nasi atau tidak.

Untuk makanan pembuka, Anda dapat mencicipi sop yang tersedia. Lalu silahkan memilih sendiri makanan yang akan dipanggang atau direbus pada meja prasmanan (buffet) yang berisi banyak bahan yang masih mentah. Pilihan yang ada antara lain daging (daging sapi atau ayam), bakso, sosis, jamur atau berbagai jenis seafood seperti udang, kerang atau cumi. Agar lebih segar, ada aneka sayuran yang cocok untuk dimasak menjadi shabu-shabu.

Di sini, Anda sendiri yang akan memasak makanan, memanggang atau merebusnya. Sebelum mulai memanggang, bahan makanan dicelupkan dalam saos yang merupakan saos special khas Pare'gu. Saos inilah yang membuat makanan menjadi nikmat. Setelah makanan matang, celupkan makanan ini ke dalam saos yang diberikan agar lebih terasa. Shabu-shabu yang berisi semua makanan yang direbus dapat disantap beserta kuahnya dalam keadaan hangat. Bila masih belum puas, Anda dapat mengambil makanan lagi sepuasnya sampai Anda benar-benar kenyang, karena konsep all you can eat atau makan sepuasnya yang berlaku di sini.

Selesai menikmati makanan, ada berbagai hidangan penutup yang digemari, antara lain es campur, puding coklat dan buah dengan fla susu yang kental, Jelly Ice yang merupakan favorit pengunjung Pare'gu serta buah-buah dengan bumbu rujak. Tersedia juga aneka jajanan pasar, seperti lumpia, dan lainnya.

Selain hidangan yang dapat dimakan sepuasnya, Pare'gu juga menyediakan menu Ala Carte, yaitu sesuai pesanan. Menu-menu tersebut antara lain Tempura, Teriyaki, dan Katsu. Tentunya dengan penyajian khas Pare'gu.
sumber: kumpulan.info
Lihat Juga:
Chinese food

Kamis, 25 November 2010

Es Nona yang segar di A fung

Bakso A Fung merupakan bakso ala chinese food khas Pontianak, dimana terdapat bakso gepeng yang kenyel2 dengan kuah bening yang dikasi bawang putih goreng yang harum diatasnya.

Baksonya juga bervariasi, selain bakso gepeng, ada juga bakso tahu, bakso urat, bakso urat jamur, dll.

Bakso Gepeng dg kwetiau (Rp 23.000)
Semangkuk bakso berisi 10 buah bakso, bisa campur baksonya, tapi krn demen banget dg bakso gepeng, makanya pake bakso gepeng semua, and utk pendampingnya g pilih kwetiau. Kuahnya bening dan harum, plus ditaburi bawang putih goreng bikin makin harummm, slain itu juga dikasi jeruk nipis khas pontianak (biasa dipanggil jeruk kunci ya cmiiw) bikin kuahnya jadi makin seger. Kecap manis dan saus cabe juga disediakan and bisa ditambahkan sesuai selera kita

Es Nona
Selain makanan dan bakso, ada menu lain yang istimewa juga, yaitu Es Nona. Es nona ini sejenis es serut yang halus es nya dg rasa khas yang harum dan manis smile dan disertakan dengan tape (bisa pesen ga pake tape klo ga doyan), manisan buah, kacang merah and disiram dg susu kental manis diatasnya. Top bangettt dehh
sumber: OpenRice.com

Lihat Juga:
Japanese food

Rabu, 24 November 2010

Kelebihan lemak jenuh di chinese food

Artikel ini bukan untuk mendiskreditkan Chinese Food atau Chinese Food Resto. Tapi, paling tidak menunjukkan bahwa HAMPIR semua Chinese food yang disajikan di resto-resto Tidak Sehat. Hal ini dikarenakan makanan khas China mengandung Lebih Banyak Sodium (garam), dan Lebih banyak mengandung Lemak Jenuh yang justru berbahaya buat kesehatan. Selain itu kalori yang terdapat dalam chinese food biasanya lebih tinggi dari kebutuhan kalori harian yang diperlukan orang dewasa pada umumnya.

Memang kalau diperhatikan, makanan chinese memang cenderung asin, memakai banyak MSG (Mono Sodium Glutamat) / Vetsin dan berlemak. Contohnya saja: Masakan chinese pasti menggunakan Nasi sebagai makanan dasar pokok, 1 piring Nasi (200 kkal), belum lagi Gulung Telur (Roll Egg) mengandung 200 kkal lagi dan 400 mg Sodium. Tambah lagi 1 porsi ayam goreng khas masakan Chinese rata-rata mengandung 1200 kkal, 3200 sodium dan 11 gram lemak jenuh. WOW! belum lagi yang lain-lain, masakan di resto chinese cuma makan 2 porsi menu?? Pasti lebih!

Padahal rata-rata kebutuhan seorang dewasa/hari adalah: 2000 kkal dan 2300 gram sodium/garam. 2300 gram Sodium itu setara dengan 1 sendok teh garam.

Apa akibatnya makan kelebihan kalori, kelebihan sodium dan kelebihan lemak jenuh?
1. Tekanan darah tinggi (Hipertensi)
2. Kelebihan kolesterol dan penyakit metabolik yang lain.
3. Chinese Restaurant Syndrome (karena kelebihan MSG, sehingga glutamate yang menumpuk dalam tubuh dapat menyebabkan Sakit Kepala (Headache) , Pusing (Dizziness) , bahkan Sakit dada)

Jadi kalau mau makan Chinese food, pilihlah Chinese food Resto yang memasak dengan bahan-bahan alami dan tidak terlalu banyak mengandung lemak jenuhh, garam dan MSG.
Sumber: Indonesian medical doctor

Lihat Juga:
Japanese food

Selasa, 23 November 2010

bagaimana dengan bumbu di maskan cina?

Pertama kali datang ke Indonesia, orang-orang cina mempopulerkan olahan mie yang berbahan dasar tepung, diracik dengan berbagai macam bumbu sehingga menghasilkan hidangan yang sangat istimewa. Seiring berjalannya waktu kaum pendatang itu tidak hanya mempopulerkan mie saja namun chinese food yang lain seperti fu yung hai, kwetiau, makanan yang berbahan dasar udang dan sebagainya.

Tidak banyak yang mengetahui rahasia bumbu yang dipakai kaum pendatang yang kebanyakan non muslim ini, Apakah bumbu pelezat yang digunakan pada masakan cina termasuk kategori halal sehingga aman dikonsumsi oleh umat muslim ?

Bukan rahasia lagi apabila sebagian besar pedagang makanan menggunakan bumbu penyedap sintetis untuk menghasilkan hidangan yang lezat. Berbeda dengan pedagang yang berasal dari etnis tionghoa. Mereka tidak banyak menggunakan bumbu penyedap sintetis tetapi ang ciu atau arak cina dan minyak babi yang hukumnya haram. Kedua bumbu pelezat inilah resep yang diturunkan oleh koki-koki tionghoa.

Berangkat dari keinginan untuk menyajikan masakan cina yang halal, Resto Lezaat yang berada di kawasan tegalan, Jakarta Pusat didirikan. Salah satu pemilik Resto Lezaat, Andrew Irfan tidak menampik adanya penggunaan angciu dan minyak babi dalam masakan cina pada umumnya. Di resto Lezaat ini kedua bahan tersebut diganti dengan bumbu bawang putih, aplikasi dari saos tiram, kecap asin dan bumbu-bumbu lain yang dijamin kehalalannya. “ Sesuai dengan tagline Resto Lezaat “ Halal dan Berkah” Kami tidak hanya menyajikan masakan cina yang lezat saja tetapi juga sehat dan membawa keberkahan pada pengunjung” ujar Andrew sedikit berpromosi.

Walupun mengusung konsep “Halal dan Berkah” tidak otomatis pengunjung di Resto Lezaat ini umat muslim justru sebaliknya. Kebanyakan pengunjung yang datang mayoritas etnis tionghoa non muslim. Mereka tidak pernah mempermasalahkan halal, tetapi memprioritaskan kelezatan cita rasa masakan. Ada ungkapan di sebagian besar pedagang masakan cina, apabila pengujung berasal dari etnis cina berduyun-duyun memenuhi resto artinya masakan yang disajikan memang lezat.

Sumber: Jurnal Halal LP POM MUI
lihat juga:
Japanese food

Senin, 22 November 2010

kandungan alkohol dimasakan jepang

Selera ternyata tidak mengenal bangsa. Ini terbukti dengan semakin menjamurnya berbagai jenis restoran asing di Indonesia. Mulai dari masakan Barat, India, Korea, Jepang, Thailand, hingga masakan Timur Tengah. Ketidakharmonisan hubungan antar negara tidak pernah menjadi penghalang bertemunya rasa di lidah. Salah restoran yang sangat popular saat ini adalah restoran japanese food. Rupanya rasa makanan Jepang cukup mudah diterima oleh lidah Indonesia.

Cara pengolahan masakan itu bervariasi, dengan cara goreng, rebus, kukus, bakar atau panggang, bahkan disajikan mentah, tergantung jenis masakannya. Bahan-bahannya bisa terdiri dari segala jenis bahan baku seperti berbagai jenis daging, ikan, tofu, sayur-sayuran, dan bumbu-bumbu. Di negeri asalnya, penggunaan daging dan lemak babi cukup luas baik sebagai bahan utama maupun sebagai bahan tambahan. Tonkatsu dan tonjiru merupakan contoh jenis masakan berbahan utama babi, sedangkan jenis mi ramen hampir dapat dipastikan mengandung kaldu yang berasal dari tulang babi.

Bagaimana dengan restoran Jepang di Indonesia? Pada umumnya restoran Jepang di Indonesia menyesuaikan dengan konsumen mayoritas yang beragama Islam, sehingga tidak menghidangkan menu babi. Apakah dengan demikian masakan Jepang menjadi pasti halal untuk dikonsumsi? Tentunya tidak semudah itu. Masih banyak hal yang perlu dipertimbangkan untuk memilih masakan Jepang.

Kehalalan daging yang digunakan tentu menjadi perhatian penting. Apakah ayam dan daging sapi yang digunakan memang berasal dari supplier yang jelas kehalalannya?

Bagimana dengan menu ikan dan sayuran? Memang segala jenis ikan dan sayur-sayuran halal. Tapi kita sering lupa dengan bumbu-bumbu yang digunakannya. Ada dua jenis bahan tidak halal yang sangat umum digunakan dalam masakan Jepang, baik sebagai bumbu dalam campuran masakan atau sebagai campuran saus, yaitu sake dan mirin. Sebagai contoh, mirin digunakan sebagai bumbu dalam masakan mie Udon dan Rame, masakan daging sapi dan kentang Nikujaga, serta masakan ayam dan telur Oyako Donburi.

Sake digunakan dalam masakan bayam dan pasta wijen, masakan daging Sukiyaki serta maskan nasi Sushi Meshi. Sake dan mirin juga digunakan sebagai campuran saus marinasi ayam untuk masakan Yakitori dan campuran saus Teriyaki atau saus Tempura.

Sake, beras difermentasi

Sake adalah istilah umum untuk minuman beralkohol khas Jepang. Sake merupakan minuman hasil fermentasi yang diproduksi dari beras yang sudah disosoh (polished rice), dicuci, direndam air, dikukus, dan didinginkan dengan kandungan alkohol produk akhir sekitar 15 – 16 persen. Aromanya khas, rasanya sedikit asam dan manis. Dikenal sebagai rice wine dan sangat mirip dengan Chinese rice wine yang bernama shaosing chu.

Secara sederhana prosesnya adalah: beras yang sudah dikukus dicampur dengan koji, moto, dan air kemudian difermentasi selama sekitar 3 minggu. Produk akhir proses ini berupa sake dengan kandungan alkohol maksimum mencapai 20 persen. Satu ton beras sosoh dapat menghasilkan sekitar 3000 liter sake.

Koji adalah konsentrat enzim yang diperoleh dari pengembangbiakan jenis kapang Aspergillus oryzae pada beras kukus, sedangkan moto adalah yeast starter.

Sake merupakan minuman pergaulan di Jepang dan juga sering digunakan dalam ritual keagamaan Shinto. Jenis-jenis sake dapat dibedakan berdasarkan bahan baku beras yang digunakan dan ada tidaknya penambahan alkohol dari luar. Junmai-shu yang berarti pure rice wine adalah nama jenis sake yang dibuat dari beras yang minimum disosoh sebanyak 30 persen dan tanpa penambahan alkohol.

Mirin, lebih legit

Mirin adalah sejenis rice wine yang mirip dengan sake. Rasanya lebih manis dengan kandungan alkohol lebih rendah. Ada dua jenis mirin, yaitu hon dan shin mirin.

Mirin umum digunakan sebagai bumbu masak, dimana rasa manis merupakan rasa yang penting dalam masakan Jepang. Selain itu penggunaan mirin menambah cerah penampakan ikan panggang dan menghilangkan bau amis ikan.

Mirin juga digunakan sebagai teman menyantap sushi. Pada pembuatan saus Teriyaki dan saus Tempura, mirin dapat diganti dengan campuran sake dan gula dengan perbandingan 3:1.

Pada gaya masak Kansai, mirin digunakan setelah dipanaskan sebentar untuk menguapkan alkoholnya. Sedangkan pada gaya masak Kanto, mirin digunakan langsung tanpa perlakuan apapun sebelumnya. Pada perayaan tahun baru (O-shogatsu), mirin digunakan sebagai minuman seremonial (otoso).
sumber: halal.info
Lihat Juga :
Chinese food

Minggu, 21 November 2010

citarasa autentiuk di hana japanese resto

Jakarta - Kalau di kawasan Kuta-Legian ada dua restoran Jepang favorit saya - yaitu Take dan Bluefin - maka di kawasan Seminyak pun ada dua restoran dalam menyantap Japanese food favorit saya. Yang satu bernama Hana (dalam bahasa Jepang berarti bunga), dan yang satu lagi adalah Dahana.

Kok mirip? Kebetulan mereka memang kakak-beradik dari Jepang. Hana lebih dulu berdiri. Disusul Dahana. Dahana "beroperasi" dari sebuah rumah - lengkap dengan kolam renang kecil - yang diubah menjadi restoran, sehingga memberi kesan homey, sedang Hana lebih mirip resto di Jepang sana. Karena jenis masakan dan kualitasnya sangat mirip, apalagi karena lokasinya pun berdekatan, kita tinggal pilih mana yang suasananya lebih cocok.

Bagi saya, bila makan bersama istri atau keluarga, tentulah pilihannya Dahana. Tetapi, bila hanya ingin "touch-and-go" untuk makan sendiri, maka Hana adalah pilihan tepat. Apalagi karena di sekeliling Hana ada beberapa toko kesukaan saya, seperti Cafe Moka dengan pastries yang istimewa, batik unik desain Milos (orang Italia), Nacha's Natural (produk aromatik), toko buku Periplus, dan Obin (tenun dan batik).

Beberapa teman yang pernah saya undang makan ke Hana selalu berkomentar sama. "Kok harganya murah amat?" Apalagi setelah melihat penyajian dan citarasanya yang autentik, maka jelaslah Hana punya tempat khusus bagi mereka yang mempertimbangkan value for money serta mutu makanan yang di atas rata-rata. Berbeda dengan Bluefin di Kuta yang lebih high end.

Di bagian appetizers, beberapa pilihannya antara lain adalah: agedashi tofu (tahu goreng dalam saus encer, Rp 16 ribu), tuna carpaccio (Rp 32 ribu), chawan mushi (Rp 15 ribu), gyu tataki (daging sapi panggang, Rp 29 ribu), dan sashimi (Rp 49 ribu).

Untuk menrui (macam-macam mi), pilihannya adalah: somen (mi tipis dingin, Rp 33 ribu), zaru soba (Rp 33 ribu, favorit saya), tempura soba (Rp 48 ribu), miso ramen (Rp 58 ribu), hiyashi chuka (Rp 59 ribu).

Berbagai agemono (masakan gorengan) yang dapat dipilih adalah: tempura moriawase (Rp 42 ribu), ika ball furai (bakso cumi goreng, Rp 33 ribu), ebi furai (udang goreng tepung, Rp 36 ribu), chicken katsu (Rp 29 ribu), dan macam-macam lagi. Tempura-nya top markotop!

Bila lebih suka yakimono (grill), pilihannya adalah: chicken teriyaki (Rp 29 ribu), tuna/salmon teriyaki (Rp 34/40 ribu), atau buta shogayaki (Rp 28 ribu). Karena porsinya cukup besar, biasanya saya tidak memesan nasi, melainkan memesan salad - seperti wakame (seaweed) - supaya kenyang dan tetap sehat.

Penggemar sushi dan sashimi juga bakal puas di Hana. Sushi set maupun sashimi set harganya cukup Rp 49 ribu saja. Untuk sashimi, karena tidak disertai nasi, bisa tambah onigiri (nasi bungkus nori, Rp 16 ribu). Mak nyuss!

Kesimpulan: untuk makan berempat, cukup Rp 300 ribu, dan sudah kenyang. Bahkan, kalau mau lebih hemat, pesan saja gohanmono atau donburi (semangkuk nasi dengan lauk di atasnya, seperti oyako-don, katsu-don, atau sukiyaki-don) yang harganya hanya sekitar Rp 28-34 ribu. Yang mahal hanya una jyu (Rp 88 ribu) karena memakai belut panggang impor. Pantas dikunjungi, bukan? (Bondan Winarno)
sumber: detikfood
Lihat Juga:
Chinese food

Hana japanese resto

Jakarta - Kalau di kawasan Kuta-Legian ada dua restoran Jepang favorit saya - yaitu Take dan Bluefin - maka di kawasan Seminyak pun ada dua restoran dalam menyantap Japanese food favorit saya. Yang satu bernama Hana (dalam bahasa Jepang berarti bunga), dan yang satu lagi adalah Dahana.

Kok mirip? Kebetulan mereka memang kakak-beradik dari Jepang. Hana lebih dulu berdiri. Disusul Dahana. Dahana "beroperasi" dari sebuah rumah - lengkap dengan kolam renang kecil - yang diubah menjadi restoran, sehingga memberi kesan homey, sedang Hana lebih mirip resto di Jepang sana. Karena jenis masakan dan kualitasnya sangat mirip, apalagi karena lokasinya pun berdekatan, kita tinggal pilih mana yang suasananya lebih cocok.

Bagi saya, bila makan bersama istri atau keluarga, tentulah pilihannya Dahana. Tetapi, bila hanya ingin "touch-and-go" untuk makan sendiri, maka Hana adalah pilihan tepat. Apalagi karena di sekeliling Hana ada beberapa toko kesukaan saya, seperti Cafe Moka dengan pastries yang istimewa, batik unik desain Milos (orang Italia), Nacha's Natural (produk aromatik), toko buku Periplus, dan Obin (tenun dan batik).

Beberapa teman yang pernah saya undang makan ke Hana selalu berkomentar sama. "Kok harganya murah amat?" Apalagi setelah melihat penyajian dan citarasanya yang autentik, maka jelaslah Hana punya tempat khusus bagi mereka yang mempertimbangkan value for money serta mutu makanan yang di atas rata-rata. Berbeda dengan Bluefin di Kuta yang lebih high end.

Di bagian appetizers, beberapa pilihannya antara lain adalah: agedashi tofu (tahu goreng dalam saus encer, Rp 16 ribu), tuna carpaccio (Rp 32 ribu), chawan mushi (Rp 15 ribu), gyu tataki (daging sapi panggang, Rp 29 ribu), dan sashimi (Rp 49 ribu).

Untuk menrui (macam-macam mi), pilihannya adalah: somen (mi tipis dingin, Rp 33 ribu), zaru soba (Rp 33 ribu, favorit saya), tempura soba (Rp 48 ribu), miso ramen (Rp 58 ribu), hiyashi chuka (Rp 59 ribu).

Berbagai agemono (masakan gorengan) yang dapat dipilih adalah: tempura moriawase (Rp 42 ribu), ika ball furai (bakso cumi goreng, Rp 33 ribu), ebi furai (udang goreng tepung, Rp 36 ribu), chicken katsu (Rp 29 ribu), dan macam-macam lagi. Tempura-nya top markotop!

Bila lebih suka yakimono (grill), pilihannya adalah: chicken teriyaki (Rp 29 ribu), tuna/salmon teriyaki (Rp 34/40 ribu), atau buta shogayaki (Rp 28 ribu). Karena porsinya cukup besar, biasanya saya tidak memesan nasi, melainkan memesan salad - seperti wakame (seaweed) - supaya kenyang dan tetap sehat.

Penggemar sushi dan sashimi juga bakal puas di Hana. Sushi set maupun sashimi set harganya cukup Rp 49 ribu saja. Untuk sashimi, karena tidak disertai nasi, bisa tambah onigiri (nasi bungkus nori, Rp 16 ribu). Mak nyuss!

Kesimpulan: untuk makan berempat, cukup Rp 300 ribu, dan sudah kenyang. Bahkan, kalau mau lebih hemat, pesan saja gohanmono atau donburi (semangkuk nasi dengan lauk di atasnya, seperti oyako-don, katsu-don, atau sukiyaki-don) yang harganya hanya sekitar Rp 28-34 ribu. Yang mahal hanya una jyu (Rp 88 ribu) karena memakai belut panggang impor. Pantas dikunjungi, bukan? (Bondan Winarno)
sumber: detikfood
Lihat Juga:
Chinese food

Senin, 15 November 2010

Mencoba Japanese fusion di sekai restaurant

HIDANGAN khas Jepang memang memiliki cita rasa tersendiri, baik menu tradisional maupun modern. Nah di Sekai Restaurant, kedua menu ala Jepang tersebut tersaji secara lengkap.

Di Indonesia, menu khas Jepang sudah semakin populer saja. Para penikmat menu ini pun kini semakin gampang mencari menu kesukaan mereka tersebut. Mulai dari menu a la fast food hingga menu resto. Salah satunya adalah Sekai Restaurant. Tak seperti resto lainnya, di sini tersedia tiga pilihan makanan Jepang yaitu shabu, sushi, dan robatayaki. Nama Sekai diambil dari bahasa Jepang yang artinya dunia.

”Maksud dari kata Sekai di sini adalah diharapkan bahwa Sekai Restaurant menjadi restoran yang mendunia,” ucap Restaurant Manager Sekai, Ahmad Isnaeni.

Untuk mencapai impian tersebut, mereka pun terus inovatif meracik menu-menu-nya. Selain menu yang kreatif, mereka juga menyajikan nuansa yang elegan demi kenyamanan bersantap. Restoran yang memiliki 2 lantai dan berkapasitas total 120 kursi ini memiliki interior berupa furnitur yang lebih elegan. Adapun suasana outdoor melengkapi nuansa elegan di dalam ruangan seperti pepohonan, rumput di dinding dan taman, serta kolam yang asri. Dari suasana outdoor itulah, maka kesan santai, nyaman, bersahabat, dan natural akan sangat terasa begitu memasuki Sekai Restaurant.

”Walaupun berada di dalam ruangan, tapi suasana seperti di luar ruangan yang membuat pengunjung semakin nyaman,” ucap lelaki yang akrab disapa Isnen ini.

Restoran yang sudah hadir sejak pertengahan Juni 2005 ini awalnya berlokasi di kawasan Wolter Mangunsidi, Jakarta Selatan. Pada Juni 2010, restoran ini berpindah lokasi ke Jalan Suryo No 30, Senopati, Blok S, Jakarta Selatan. Dikatakan oleh Isnaeni, Sekai Restaurant merupakan restoran yang memiliki konsep unik untuk perpaduan antara Japanese food modern dan tradisional, dan itu terlihat pada menu makanan yang disajikan di sini.

Sebut saja shabu-shabu yang memiliki cita rasa tradisional. Di sini, terdapat tiga pilihan shabu, yaitu shabu all u can eat, dengan pilihan daging Selandia Baru, ada pula shabu ala carte yang menggunakan daging Australia, juga shabu wagyu dengan pilihan daging wagyu impor dari Australia. Untuk pendamping shabu, terdapat dua pilihan saus spesial, yaitu sekai saus dan saus kacang yang bisa dipilih sesuai selera.

”Semua shabu dimasak dengan air spesial, yaitu air konbu, semacam kaldu yang terbuat dari ganggang laut yang berguna juga sebagai penambah rasa,” tutur Kasman, Executive Chef Sekai.

Uniknya lagi, semua shabu diolah di atas kompor elektrik, selain untuk memanjakan tamu, pemilihan kompor ini juga karena lebih aman.

Sedangkan untuk menu tradisional berbaur modern bisa dicoba aneka sushi seperti sushi yang menjadi favorit pengunjung yaitu sekai lover roll. Menu ini dibuat dengan bentuk yang sangat menarik. Mirip perempuan cantik dengan warna yang molek.

Ada juga menu berlabel dragon roll yang dibuat mirip dengan naga. Fushion sushi ini merupakan perpaduan komplet di antaranya berisi nasi sushi dengan alpukat dan nori.

Untuk menu modern, bisa dicoba robatayaki yaitu steak dengan paduan bumbu Jepang. Sekai Restaurant memiliki aneka robatayaki dengan rasa yang beragam dan unik, seperti australia wagyu rib eye steak. Menu ini yang paling favorit karena berporsi besar sekitar 180 sampai 200 gram per menu.

”Sausnya adalah saus Jepang yang dicampur dengan steak sauce, rasanya agak asin,” ucap Kasman.

Ternyata steak yang disajikan tidak hanya daging berbahan dasar sapi saja, tetapi ada juga berbahan dasar ikan seperti sanma shioyaki, yaitu ikan dari lautan Pacific yang dibakar dengan kematangan sesuai selera.

Untuk menu yang paling tradisional dan menjadi unggulan di sini, adalah yakitori yaitu sate tradisional Jepang yang dibakar dengan saus spesial. Jika ingin mencoba, pilih saja fusion tsukune, yaitu sate daging ayam cincang dengan topping yang beraneka ragam sesuai dengan selera pengunjung. Yang menjadikan menu ini modern adalah sausnya yang diolah dengan aneka rasa dan terdapat pilihan yang beragam, yaitu wasabi, katshubushi (ikan kering), keju, abon sapi atau ikan, saus teriyaki, mayonaise, bubuk lada hitam, dan nori (rumput laut).

Restoran yang buka sejak pukul 10 pagi dan tutup pukul 10 malam setiap harinya ini mematok harga yang terjangkau, mulai Rp9.000 sampai Rp245.000, termasuk beberapa menu paket all u can eat dan ala carte.

”Di sini, paket promo all u can eat sushi dan shabu sudah sangat terkenal,” ucap Isnaeni.

Komitmen Sekai adalah menyajikan makanan yang berkualitas dengan harga yang terjangkau didukung oleh pelayanan yang maksimal untuk memberikan pengalaman yang memuaskan kepada setiap pelanggan. Hal itu terbukti degan adanya pengunjung tetap yang telah dimiliki oleh Sekai Restaurant.

”Orang pemerintahan, bahkan beberapa menteri pernah makan di sini. Artis-artis juga banyak,” ucap Isnaeni.

Penasaran dengan menu-menu favorit yang merupakan perpaduan antara Jepang modern dan tradisional? Segera kunjungi Sekai Restaurant.(Koran SI/Koran SI/ftr)

Lihat Juga Chinese food

Minggu, 14 November 2010

nori yang banyak ditemukan di swalayan jepang

Bagi anda penggemar japanese food atau yang suka sushi pasti takakan asing lagi dengan yang namanya nori atau rumput laut.
Nori disini bukannya artis lawak yang terkenal itu hehehe tetapi ini adalah makanan pelengkap makanan jepang.
Nori atau rumput laut dijual dalam lembaran dalam berbagai ukuran. Nori kering ini biasa dipakai untuk membungkus sushi, onigiri atau taburan aneka masakan Jepang. Ada jeni yang biasa ada pula jenis yang sudah dipanggang. Jenis panggang biasanya diberi bumbu dan lebih renyah. Jeni nori ini biasa dipakai sebagai taburan ramen, nasi atau sajian lainnya. Nori bisa dibeli di pasar swalayan besar atau toko bahan makanan Jepang.

Lihat Juga: Chinese food

Rabu, 10 November 2010

makajn sehat dari istana di cina

Chinese food sangat terkenal di dunia. Dengan adanya perbedaan daerah, hasil bumi, iklim, sejarah, kebiasaan makan dan minum, menambah keunikan jenis makanan serta cita rasa makanan Cina yang tak ada bandingnya.

Masakan Istana: Ada beberapa masakan yang diolah oleh dapur kerajaan untuk para kaisar dan permaisuri. Masakan ini adalah pengembangan dari masakan yang berasal dari Shandong.

Karakterisitik utama dari masakan istana adalah kita harus benar-benar memperhatikan pemilihan bahan-bahannya., keasliannya dalam memasak, kesegaran dan kelembutan rasa. Masakan istana menitiberatkan perhatian pada nama menu, kesempurnaan penggunaan bumbu-bumbu dan teknik penyajiannya yang juga sangat khusus.

Makanan untuk Pengobatan : Dikenal juga sebagai makanan terapi dan menjadi bagian penting dalam masakan Cina. Nenek moyang Cina sudah tahu betul hubungan antara makanan dan kesehatan. Makanan yang baik dapat memperpanjang hidup.

Para ahli masak dari Cina mempelajari teori pengobatan tradisional Cina dan menemukan berbagai jenis tumbuhan obat. Makanan yang biasa di pakai untuk pengobatan di antaranya adalah sup ayam biji teratai, udang mutiara, kepiting, bebek kecap dan daging babi cincang yang dimakan bersama roti bundar.
Sumber: malay.cry.cn

Lihat Juga:
Japanese food

Selasa, 09 November 2010

makan sushi di pinggir jalan ala sushi boon

Siapa sih yang ga tau sushi? Japanese food yang satu ini emang yummy banget bagi yang suka perpaduan antara nasi, ikan plus nori alias rumput laut yang udah dikeringin. Sekarang ini kita ga perlu lagi ke restoran mewah atau musti ke Jepang buat nyobain sushi.

Sushi udah ada dimana-mana dan banyak resto menawarkan rasa unik dari sushi ini. Di Jl. Ir. Juanda alias Dago di Bandung ada yang namanya Sushi Boon, letaknya persis di depan outlet Donatello Dago. Sushi Boon nawarin cara menikmati sushi yang beda banget dari yang lain.

Kalo yang biasanya sushi ada di resto atau kafe, kali ini sushi ada di pinggir jalan selayaknya warung tenda gitu. Tapi pasti rasa kalah bersaing?? Eh, jangan salah meskipun letaknya di pinggir jalan dan ga da ruangan buat makan, tapi kita bisa tetep ngerasain sushi yang nggaaaak kalah enak dibanding yang da di resto atau kafe.

Kalau pertama kali liat tempatnya pasti kalian bakal inget sama makanan yang entah kenapa sekarang udah ga ada lagi, yaitu Mr. Celup. Konsepnya sama, sama2 pake mobil yang belakangnya bisa dibuka dan ada tempat buat orang2 makan di pinggirannya yang kayak meja. Di situ kita bisa liat langsung proses pembuatan sushinya kayak gimana, kalo kebetulan kalian dapet tempat di mobilnya kalo ngga juga tetep bisa ngeliat kok, kan open kitchen.

Range harga makanan alias sushi yaitu dari Rp 13000 – Rp 29000 per porsi. Tiap porsi isinya satu roll sushi yang udah dipotong-potong jadi 6-8 pcs. Nama2 sushinya juga lucu2 ada yang namanya Rolling Stone lho. Rasanya juga unik dan yang pasti enaaaaaaaaaak banget.

Tiap sushi nawarin rasa sama penyajian yang beda2. jadi kalo kalian terdiri dari 5 orang, mendingan pesennya beda2 nanti kalian bisa tukeran buat ngerasain masing2 sushi yang dipesen. Dijamin ga bakal nyesel dan bikin kamu pengen kesana lagi dan lagi.
Sumber: gilajajan

Lihat Juga: Chinese food

Senin, 08 November 2010

South beauty chinese food yang khas

NUANSA merah, giok, naga, sumpit...aaaah, terasa seperti di China! Begitulah pasti reaksi kita saat melangkahkan kaki masuk ke dalam South Beauty. Restoran China yang terletak di lantai 2 UOB Plaza ini memang istimewa. Tidak, bukan hanya dari segi makanan--begitu banyak pengalaman kuliner baru yang bisa kita temukan di sini.

Sesuai dengan namanya, South Beauty memang menampilkan chinese food makanan-makanan Canton dan Sichuan yang kental dengan rasa pedas. Untuk mendapatkan citarasa yang asli, restoran ini bahkan memakai 11 koki asal China dan berkomitmen menggunakan bumbu-bumbu asli yang juga diimpor langsung dari negara tersebut. Untuk menambah nilai lebih dari cabangnya di Indonesia ini, South Beauty juga mengusung konsep desain yang terinspirasi dari “Peti Harta Karun" lengkap dengan snuff bottle, lentera, mutiara, dan partisi kayu khas Cina untuk membentuk suasana ala Cina kuno.

Desain Interior Istimewa


Desain interior restoran yang memukau khas zaman tiongkok kuno ala South Beauty pun mampu telah membuat mata orang yang mampir di restoran ini terkesima. Interior South Beauty ibarat sebuah pintu dunia lain di mana kita bisa masuk ke dalam sebuah kerajaan China dengan simbol-simbol China kuno, unsur kayu yang kental, artifak China klasik, dan lentera-lentera yang menghiasi langit-langit restoran...sempurna!

Begitu masuk ke dalam restoran, mata kita mau tidak mau pasti akan tertuju pada naga terbang di langit-langit area utama. Naga dengan pendaran lampu putih yang meliuk-liuk memenuhi langit-langit ini memang istimewa. Dalam kebudayaan China sendiri, naga dipercaya bisa membawa keberuntungan untuk masyarakat karena kekuatan, martabat, kesuburan, kebijaksanaan dan keberuntungan yang dimilikinya. Badan naga yang terlihat meliuk-likuk juga secara tradisional melambangkan peranan historis dari naga yang menunjukkan kekuatan luar biasa dan martabat yang tinggi.

Menu Spesial ala Canton


Beberapa menu spesial yang bisa kita cicipi di South Beauty ini adalah Spicy & Sour Black Fungus yang sehat dan sangat berkhasiat, Rock Salad yang diaduk langsung oleh koki di depan mata kita, lalu ada Smoked Chicken yang disajikan dengan Homemade Tea, Duck Soup with Pickled Radish, Beggar Chicken, Sauteed Vegetables, dan "Dan-Dan" Homemade Noodle.

Tidak terlalu lapar namun ingin mencoba menu spesial South Beauty? Cobalah Indian Lettuce with Peanut & Sesame Paste ala South Beauty. Selada yang diimpor langsung dari India ini merupakan salah satu menu favorit di restoran ini. Kesegaran selada yang dipadukan dengan saus kacang dijamin akan memuaskan rasa lapar kita yang belum terlalu kentara.



Masuk ke dalam menu utama, coba cicipi South Beauty Beggar Chicken. Beggar Chicken asli Hangzhou biasanya dimasak dengan cara agak berbeda. Saat memasak Beggar Chicken, sang chef Beggar Chicken khas Huangzhou akan terlebih dahulu membersihkan ayam lalu memasukkan ramuan China ke dalam ayam. Ayam yang telah siap lalu akan dibungkus di dalam daun lotus kemudian kembali dibungkus tanah liat untuk dibakar dalam api kecil selama beberapa jam. Untuk Beggar Chicken ala South Beauty, filling yang digunakan lebih bervariasi sehingga meninggalkan aroma ayam yang unik dan pengalaman makan yang pastinya, tidak akan terlupakan.

Delicious Dessert
Beragam dessert juga bisa kita pilih, misalnya Mango Sago dan ‘Four Treasures of the Scholar’s Studio.’ Mango Sago yang creamy dipadu dengan rasa manis khas jeruk bali adalah dessert istimewa yang tidak boleh terlewatkan. Ingin mencoba kue? ‘Four Treasures of the Scholar’s Studio’ yang dibuat dari pasta, kue telur, dan kue beras disajikan unik dengan bentuk menyerupai meja kerja kaisar lengkap dengan kuas roti dan tinta mentega, sungguh wajib dicoba.



Tertarik berkunjung ke South Beauty? Gerai South Beauty menempati area seluas lebih dari 1.000 m2 dan memuat lebih dari 300 tamu dan buka pada jam makan siang dan menjelang makan malam. Restoran ini dibagi menjadi 7 zona, termasuk lobi masuk, lobi penerima tamu, ruang makan private, ruang VIP, ruang VIP kecil, ruang makan utama, dan board room. Selamat berkunjung!
Sumber: OpenRice.com

LIhat Juga:
Japanese food

Selasa, 02 November 2010

wasabi penyedap masakan jepang yang pedas

Wasabi (わさび atau 山葵?)(Wasabia japonica, sinonim: Eutrema japonica, bahasa Inggris: Japanese Horseradish) adalah tanaman asli Jepang dari suku kubis-kubisan (Brassicaceae). Parutan rimpang (rizoma) yang juga disebut wasabi, dimakan sebagai penyedap masakan Jepang, pada japanese food seperti sashimi, sushi, soba, dan ochazuke. Daun, tangkai, dan rizoma memiliki aroma harum, sekaligus rasa tajam menyengat hingga ke hidung seperti mustar, tapi bukan pedas di lidah seperti cabai.

Unsur kimia yang menjadikan wasabi memiliki rasa menyengat (pedas) adalah isotiosianat (6-methylthiohexyl isothiocyanate, 7-methylthioheptyl isothiocyanate, dan 8-methylthiooctyl isothiocyanate). Senyawa ini bersifat antimikroba yang menghambat pertumbuhan bakteri, sehingga irisan ikan segar selalu dimakan bersama wasabi.

Di alam bebas, tanaman hanya tumbuh liar daerah beriklim sejuk, di lembah pinggiran sungai atau di tengah air bersih yang mengalir perlahan-lahan. Di Jepang, wasabi tumbuh liar di sepanjang aliran sungai yang bersih dan sejuk (10-17℃) di daerah pegunungan pulau Honshu, Kyushu, dan Shikoku.

Tanaman herba tahunan, seluruh bagian tanaman memiliki aroma harum sekaligus rasa pedas menyengat bila di jadikan makanan. Rizoma berwarna hijau terang, berbentuk bulat panjang dan mengecil di bagian bawah. Daun keluar langsung dari bagian rizoma, tangkai agak panjang dan tumbuh ke atas dengan daun yang melebar. Daun berbentuk seperti jantung, diameter sekitar 10 cm. Di musim semi, dari rizoma keluar tangkai untuk bunga, letak daun bersilangan, dan ukuran daun lebih kecil dari daun yang keluar langsung dari rizoma. Bunga keluar di ujung tangkai, mekar di akhir bulan Februari-Maret, berwarna putih, daun mahkota 4 helai, dan mekar tidak secara berturut-turut.
Sumber: wikipedia

lihat juga:
Chinese food

Mie Goreng Tomat khas Xiung Mao

SEBELUM OpenRice Gathering ini, mungkin belum banyak OpenRicers yang tahu kalau Xiungmao benar-benar memiliki beragam menu Chinese food terbaik. Yep, this is the best Chinese food restaurant in town, seperti tagline mereka.

Restoran yang namanya berarti "panda jantan" ini telah dengan sukses menyihir OpenRicers dan membuka mata mereka bahwa makanan China bukan hanya kaya rasa namun juga sangat lezat. Tidak percaya? Coba cicipi Mi Goreng Tomat, Gurame Saos Lychee, Udang Goreng Phoenix, bahkan Ayam Saus Thai yang rasa lemonnya menyegarkan! Kalau ada satu kata yang kastanya berada di atas kata lezat, menu-menu Xiungmao Express dijamin layak mendapatkannya.

Layaknya OpenRice Gathering lain, seluruh peserta OpenRice Gathering di Xiungmao Express juga telah memasukkan review mereka mengenai Resto Panda ini. Ingin tahu apa kata mereka? Baca review mereka di OpenRice.com.

Kamu tertarik untuk ikut serta? Just write 5 reviews of your favorite restaurants guys. Then, you'll be invited! Mudah kan?
Sumber:OpenRice.com
Lihat Juga: Japanese food

Rabu, 27 Oktober 2010

Wajan Takoyaki

Takoyaki (たこ焼き?) nama makanan asal daerah Kansai di Jepang, berbentuk bola-bola kecil dengan diameter 3-5 cm yang dibuat dari adonan tepung terigu diisi potongan gurita di dalamnya.
Takoyaki biasanya dijual sebagai japanese food jajanan di pinggir jalan untuk dinikmati sebagai cemilan. Takoyaki biasa dijual dalam bentuk set dengan 1 set berisi 5, 6, 8 hingga 10 buah takoyaki yang disajikan di atas lembaran plastik berbentuk perahu atau dimasukkan ke dalam kemasan plastik transparan untuk dibawa pulang. Sewaktu ada matsuri sering dijumpai kios penjual takoyaki sebesar bola tenis (jambotako) yang menjual takoyaki secara satuan.

Takoyaki dimakan dengan menggunakan tusuk gigi, tapi di Tokyo dimakan dengan menggunakan sumpit sekali pakai. Penjual takoyaki selalu memberikan 2 batang tusuk gigi untuk satu orang, karena takoyaki yang ditusuk dengan sebatang tusuk gigi bisa berputar-putar sewaktu diangkat dan jatuh sebelum masuk ke mulut.

Pada mulanya, takoyaki dijual dengan menggunakan tusukan bambu dengan isi 3 buah per tusuk. Di sekitar tahun 2000 masih bisa dijumpai sebuah kios yang menjual takoyaki dengan tusukan bambu di Prefektur Aichi, tapi sekarang sudah tutup dengan alasan usia lanjut penjualnya.

Harga takoyaki bisa berbeda-beda bergantung wilayah dan kios yang menjual. Satu set berisi 5-8 buah takoyaki biasa dihargai antara 200 yen hingga 400 yen. Di daerah Kansai, harga bisa menjadi lebih murah akibat persaingan ketat di antara penjual.

Di kota Osaka, kios penjual takoyaki bisa dengan mudah dijumpai di mana-mana. Penjual dengan kios yang agak luas kadangkala menyediakan ruangan khusus untuk makan takoyaki, tapi takoyaki sering dinikmati secara santai sambil berdiri, berjongkok atau dimakan sambil berjalan. Pembeli bisa menonton penjual yang sedang membolak-balik takoyaki agar bulat seperti bola sambil menunggu pesanannya jadi. Takoyaki sebaiknya dinikmati di tempat dalam keadaan panas-panas, walaupun pembeli sering meminta dibungkus untuk dibawa pulang.

Takoyaki merupakan jajanan populer yang dijual kios pasar kaget (yatai) sewaktu hatsumode (kunjungan pertama ke kuil di awal tahun baru) dan berbagai matsuri. Toko makanan ringan tradisional (dagashiya) yang merupakan tempat jajan anak sekolah sering menjual takoyaki dengan harga yang lebih murah.

Kios takoyaki bisa dijumpai di toko swalayan di kota-kota besar di Jepang. Di toko swalayan bisa dijumpai takoyaki sebagai makanan beku yang tinggal dipanaskan dengan oven microwave.

Setiap rumah di Osaka biasanya dimiliki wajan (loyang) untuk membuat sendiri takoyaki di rumah. Sebagai makanan kebanggaan yang sering dijadikan lauk untuk makan nasi putih, penduduk Osaka biasanya baik perempuan maupun laki-laki tahu cara membuat dan bisa memanggang takoyaki. Bahan-bahan untuk membuat takoyaki tersedia secara lengkap di toko. Wajan takoyaki merupakan salah satu perabot rumah tangga yang harus dihadiahkan orangtua kepada anak perempuan yang menjadi pengantin.

Bahan rahasia (seperti baking powder) atau asinan jahe berwarna merah (benishōga) sering pula dicampurkan ke dalam adonan. Penjual yang senang berkreasi kadangkala menambahkan keju atau konnyaku ke dalam takoyaki.

Saus yang dipakai biasanya adalah saus okonomiyaki walaupun ada juga saus khusus untuk takoyaki yang rasanya tidak jauh berbeda dengan saus okonomiyaki.

Takoyaki dengan isi yang disukai penduduk setempat (kadang-kadang tanpa gurita) berusaha diperkenalkan di negara-negara yang penduduknya merasa ngeri memakan gurita.
sumber: wikipedia
Lihat Juga: chinese food

Minggu, 24 Oktober 2010

Icip-Icip di Cibadak

Banyak banget bertebaran pedagang berbagai jenis makanan di kawasan jalan cibadak bandung dan malam ini kita mampir di tempat makan yang namanya “Kobe”. Dari namanya kita udah bisa menerka kalau tempat ini menyajikan masakan ala jepang, tapi ga cuma Japanese food aja kok; Chinese food-nya juga ada.

Tempat ini salah satu tempat pilihan kita kalau lagi pengen makan enak dan kenyang. Dan menu yang kita pesan selalu itu itu saja, bukan karena yang lainya ga enak tapi memang menu itu udah menu pilihan kalau kita makan di Kobe jl cibadak ini. Menu yang dipesan di sini adalah Juan Lo yang diletakkan di atas steam boat, kangkung cah sapi dan udang tempura bayam.

Nikmat banget rasanya sewaktu menikmati Juan Lo yang panas panas, apalagi kalau paginya pegel pegel sehabis olahraga dan malam sebelum makan malam pijit dulu di bersih sehat. Wah top deh, makanan yang udah enakpun semakin enak dan nikmat sewaktu disantap

Setelah asik menikmati Juan Lo, kita bisa sambung dengan menikmati kangkung cah sapi yang bumbunya berasa banget; dan juga kriuk kriuk udang tempura plus daun bayam, irisan wortel dan terung yang digoreng menggunakan tepung bumbu.

Setiap datang ke sini kita selalu ambil posisi untuk duduk di luar alias di pinggiran trotoar bukan di bagian dalam kobe, biar tambah asik liatin cewe cewe manis yang lalu lalang untuk mencari makanan pilihan di kawasan ini dan biar ga begitu terganggu dengan pengamen yang setiap lima menit bisa gonta ganti karena para pengamen ini biasa koar koar dulu di bagian dalam.

Penasaran pengen nyobain? dateng aja ke Kobe, tempat makan yang berada di kawasan jalan cibadak bandung ini; dan kalau bingung nyarinya ya tanya aja, secara di kawasan ini tempat makan semua.
Sumber: Bandunglife

Kamis, 21 Oktober 2010

Cheff Handal di The Duck King

DAGING bebek kini menjadi salah satu makanan kegemaran banyak orang. Bagi Anda pencinta daging bebek, tak perlu repot lagi berburu daging bebek lezat dan empuk. Anda bisa menyantapnya di Restoran The Duck King Kitchen.

Tak hanya menyediakan makanan Chinese food, The Duck King Kitchen juga menghadirkan berbagai varian makanan dari Asia Tenggara. Seiring dengan banyaknya permintaan pelanggan, The Duck King Kitchen hadir memperkenalkan menu baru dan perubahan ini juga yang menjadi dasar daripada pergantian nama restoran The Duck King Kitchen dari nama sebelumnya, Fat Ya.

“The Duck King Kitchen merupakan konsep terakhir dari The Duck King Group yang diperkenalkan pada 2009. Sebelumnya namanya adalah Fat Ya. Ini adalah bistro-style restoran yang menyediakan makanan Chinese dengan campuran masakan khas Asia Tenggara lainnya,” jelas Toni Wijaya Thjin selaku Manager The Duck King Kitchen saat ditemui di Plaza Indonesia Extention lantai 4, Jakarta, Kamis (6/4/2010).

Toni pun menjelaskan beberapa menu istimewa yang bisa customer nikmati saat menyambangi The Duck King Kitchen. “Menu istimewa yang tersedia di The Duck King Kitchen, di antaranya tahu goreng ala Thai, jagung telur asin, salad mangga, tumis daging bebek cincang dengan saus lada hitam, tumis daging bebek cincang dengan lotus, dan tak ketinggalan, bebek pecking,” lanjutnya.

Untuk menghasilkan bebek pecking yang empuk, The Duck King Kitchen merendam bebek dalam racikan bumbu istimewa selama 24 jam. “Supaya daging bebek empuk, maka harus direndam dalam racikan bumbu selama 24 jam. Selain empuk, bumbu pun meresap sehingga menghasilkan rasa yang luar biasa ketika disantap. Kemudian, bebek bisa dipanggang dalam oven sekitar 3-4 jam dan customer bisa mengonsumsinya dengan saus hoisin atau saus lada hitam,” terangnya.

The Duck King Kitchen membandrol harga mulai dari Rp9.800 untuk dim sum hingga bebek pecking dengan porsi setengah ekor seharga Rp118.000, dan untuk satu ekor bebek pecking, Anda hanya perlu membayar Rp218.000.

The Duck King Group sendiri membuka outlet pertamanya pada 2003 di Jakarta Selatan. Daging bebek merupakan menu andalannya. Kini, The Duck King Group telah memiliki 12 cabang di empat kota besar di Indonesia dengan empat konsep restoran berbeda, di antaranya Duck King Kitchen, The Grand Duck King (mengusung konsep “signature" yang merupakan tempat makan bernuansa formal dengan desain modern dan kontemporer), The Duck King (konsep pertama yang diperkenalkan The Duck King Group dengan konsep restoran Chinese yang sederhana), dan Imperial Chef (satu-satunya restoran dengan nuansa modern beraksen oriental).

Keistimewaan lain yang ditawarkan The Duck King Group, setiap restoran ditangani oleh Executive Chef dan Manager Restaurant yang berasal dari Malaysia, Singapura, dan Hong Kong dengan pengalaman minimal 10 tahun. Jadi, Anda tak akan kecewa saat menikmati olahan makanan yang disajikan.
(ftr)
Sumber: okefood

lihat Juga:
Chinese food

Rabu, 20 Oktober 2010

Japanese food kaki lima di solo Yang Mantab :D

Di daftar menunya tertulis Tempura, Teriyaki, Yakiniku, dan Katsu, tapi jangan salah, ini bukan HokBen yang terkenal itu. Menu-menu itu ditawarkan oleh warung Japanese Food Pak Warto 31, satu-satunya warung masakan Jepang kelas kaki lima di Kota Solo.

Tampak dari luar, warung yang terletak di jalan Supomo, samping Pengadilan Negeri Solo ini memang sederhana. "Memang warungnya sederhana, tapi kalau menurut banyak pelanggan, rasanya nggak kalah dengan yang dijual di mall-mall itu, dan yang jelas harganya lebih terjangkau" ujar ibu Gemi, pengelola warung. Warung ini dikelola oleh ibu Gemi bersama Pak Warto, suaminya, sebagai juru masak.

Pak Warto mendapatkan keahlian memasak masakan Jepang saat menjadi koki di salah satu restoran masakan Jepang di Jakarta. Lalu dia mencoba peruntungannya dengan membuka warung masakan Jepang kaki lima di Jakarta, dan bertahan hingga 20 tahun. Sampai akhirnya dia memutuskan pulang ke Solo, dan membuka warung yang sama di Solo. Meskipun baru berdiri sejak 3 tahun lalu, warung ini sudah memiliki banyak pelanggan setia dari berbagai kalangan. Saat jam makan malam, kadang pengunjung harus rela antri.

Jangan ragu soal kehalalannya, "Kami sama sekali tidak memakai sake dan daging babi, jadi dijamin halal," ungkap ibu Gemi. Rasa makanan Jepang di warung Japanese Food Pak Warto 31 juga sudah disesuaikan dengan lidah orang Indonesia. Namun, ada satu bahan yang tetap dipertahankan, dan tidak bisa digantikan, yakni Kikkoman alias kecap Jepang. Kikkoman digunakan untuk membuat kuah maupun saus. Menurut penuturan pak Warto, kecap ini di Solo tidak ada yang jual, dia biasa membeli Kikkoman yang asli di Jogja atau Semarang.

Soal harga? Murah! Untuk makanannya mulai dari Rp 6.000 hingga Rp 14.000. Warung Japanese Food Pak Warto 31 buka dari jam 17.00-22.00 WIB.
Sumber: langsungenak

Lihat Juga Chinese food

Senin, 18 Oktober 2010

Permen Kapas

SAAT kecil dulu, pernahkah datang ke pasar malam, sirkus, atau karnival yang digelar di kota? Kalau pernah, kamu pasti pernah membeli atau minimal melihat kehadiran permen unik ini. Yep, dialah gula-gula kapas atau arum manis. Gula-gula kapas atau yang disebut cotton candy dalam bahasa Inggris ini bukan hanya lezat namun membawa sebuah kegembiraan tertentu bagi orang yang mengkonsumsinya, khususnya anak-anak. Selain manis, berwarna unik, dan berbentuk menarik, permen kapas juga bisa kita dapatkan dengan harga cukup murah.

Bahan pembuat permen kapas yang murni gula memang banyak dituding akan membuat gigi kita berlubang dan akhirnya dulu digunakan untuk menakut-nakuti kita saat ingin memakan panganan yang terasa sangat manis ini. Ini bukan anggapan yang salah, akan tetapi sebenarnya jumlah gula dalam satu porsi permen kapas biasanya tidak cukup banyak untuk membuat gigi kita langsung berlubang. Kecuali, tentu saja, kita makan permen kapas beberapa kali sehari dan beberapa kali seminggu.

Benang-benang gula yang ada pada permen kapas juga tidak cukup kuat untuk meretakkan dan menghantam email gigi. Selain itu, lelehan gula yang ada di dalam mulut pun tidak akan bertahan lama dan akan langsung terbilas oleh air liur. Faktanya, gula yang dikandung dalam satu porsi permen kapas rata-rata berjumlah sekitar 100 kalori. Jumlah ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan kalori yang kita dapat dari non-diet soft drink yang dalam satu porsinya mengandung sekitar 100 sampai 130 kalori.

Permen kapas yang mengembang dan terlihat lucu ini juga membawa suasana menyenangkan bagi orang yang memakannya. Proses pembuatan permen kapas juga sudah berlangsung selama lebih dari 100 tahun. Kita mungkin bisa menanyakan proses ini pada kakek dan nenek kita karena ternyata satu daerah punya mesin pembuat permen kapas yang berbeda dengan tempat lainnya. Bagi banyak orang, bau dan aroma permen kapas yang manis dan bernuansa karamel mungkin tidak akan terlupakan dan seringkali akan membawa sedikit nostalgia. Bagimana dengan kamu?
sumber: OpenRice.com

Lihat Juga:
chinese food
solaria
nasi goreng
J.co