Selasa, 27 April 2010

Gambar 3D Mata Resolusi Tinggi

Para peneliti dari MIT saat ini telah berhasil mengembangkan suatu sinar laser jenis baru yang dapat digunakan untuk mengambil gambar 3d visual beresolusi tinggi dari retina. Retina adalah bagian dari mata yang berfungsi untuk mengkonversi cahaya menjadi sinyal elektrik yang kemudian dikirim ke otak. Penemuan ini sangat membantu untuk meningkatkan keakuratan diagnosis terhadap suatu penyakit mata.

Hasil riset ini telah dipresentasikan pada Conference on Lasers and Electro-Optics and the Quantum Electronics and Laser Science Conference di Baltimore 10 Mei 2007 lalu.


Sistem baru pencitraan mata ini berbasis pada Optical Coherence Tomography (OCT). Sistem ini menggunakan cahaya untuk memperoleh resolusi tinggi dari gambar penampang melintang mata. Data dari OCT scan selanjutnya digunakan untuk menvisualisasikan perubahan yang terjadi akibat suatu penyakit pada retina mata. OCT sudah dikembangkan sejak awal tahun 90-an oleh profesor MIT bernama James Fujimoto di MIT Lincoln Laboratory.


OCT dengan laser baru untuk pencitraan mata
3D Visual Profesor James Fujimoto (tengah) bersama dua mahasiswanya, Desmond C. Adler (kiri) dan Vivek Srinivasan (kanan).


Dalam beberapa tahun terakhir, Optical Coherence Tomography (OCT) telah menjadi suatu standar diagnosis dalam bidang ilmu pengobatan mata. Dengan teknik baru ini, kini dimungkinkan untuk meningkatkan kecepatapan pengambilan gambar. Kecanggihan ini menjanjikan suatu kemungkinan metode baru visualisasi tiga dimensi yang lebih powerful, yang dapat meningkatkan kemampuan diagnosis awal dari suatu penyakit dan kemampuan monitoring selama perawatan yang lebih baik. Data OCT tiga dimensi dapat diproses lebih lanjut untuk menvisualisasikan struktur internal dari retina mata secara detail. Teknologi ini dapat mendeteksi terjadinya perubahan kecil pada retina, yang mengindikasikan tahap awal dari suatu penyakit, sebelum terjadi hilang penglihatan secara permanen.


OCT konvensional melakukan pencitraan dengan menghasilkan suatu rangkaian gambar dua dimensi yang dapat dikombinasikan membentuk gambar tiga dimensi. Sistem ini bekerja dengan melakukan scanning cahaya bolak-balik pada mata, mengukur waktu tunda dari pantulan cahaya sepanjang garis pada skala mikrometer. Proses ini dilakukan baris demi baris untuk membangun gambar dengan resolusi tinggi.


Sistem OCT komersial dapat men-scan mata pada kisaran beberapa ratus hingga beberapa ribu garis per detik. Namun, pada proses ini umumnya pasien hanya dapat menjaga matanya sekitar satu detik. Hal ini membatasi jumlah data tiga dimensi yang dapat diambil.


Sekarang, dengan menggunakan laser baru, para peneliti yang bergabung bersama Profesor Fujimoto melaporkan telah dapat melakukan scan retina dengan rekor kecepatan hingga 236000 garis per detik, suatu peningkatan 10 kali lebih baik.


Studi klinis dimasa yang akan datang, seiring dengan pengembangan teknologi ini lebih lanjut, tidak menutup kemungkinan suatu saat seorang dokter mata dapat memperoleh ’OCT snapshots’ tiga dimensi dari mata, yang mengandung informasi volumetrik tentang mikro struktur dari retina mata. Snapshots seperti ini sangat potensial untuk meningkatkan diagnosis terhadap penyakit retina seperti diabetic retinopathy, glaucoma dan degenerasi molekular karena faktor usia.


Rekan kerja Fujimoto dalam riset ini antara lain adalah Robert Huber, ilmuwan tamu di MIT dari Ludwig-Maximilians University - Jerman, Desmond C. Adler dan Vivek Srinivasan. Adler dan Srinivasan keduanya adalah mahasiswa Electrical Engineering and Computer Science MIT.


Riset yang saat ini dikerjakan disponsori oleh National Science Foundation, institusi nasional dari Health and the Air Force Office of Scientific Research.


www.forumsains.com

HP Designjet Z3000 Series Terpilih untuk Mendukung “Voices from the Archipelago”

HP Designjet Z3000 Photo Printer Series dipercaya sebagai printer pencetak 50 karya foto dari masyarakat pedesaan di Indonesia Timur dan Kalimantan sebagai bagian dari program yang digagas oleh NGO Photovoices International bekerjasama dengan National Geographic Indonesia.

Ke-50 karya foto yang dicetak dengan
HP Designjet Z3000 Series tersebut digelar dalam pameran foto bergelar “Voices from the Archipelago” yang pembukaannya dilakukan di Kediaman Duta Besar Amerika Serikat untuk Republik Indonesia.


“Voices from the Archipelago” merupakan eksibisi foto yang menampilkan beragam pesan dan cerita masyarakat desa terhadap lingkungannya yang disampaikan melalui foto-foto yang didokumentasikannya. Mereka diberikan kamera dan pelatihan serta memegang hak cipta atas foto-foto yang dihasilkannya.


“HP dengan bangga memberikan dukungan terhadap program yang diselenggarkan Photovoices dan National Geographic Indonesia dalam memberdayakan masyarakat serta melibatkan mereka dalam upaya preservasi budaya melalui fotografi,” ujar Mulia Dewi Karnadi, Managing Director Imaging and Printing Group, HP Indonesia.


Mulia Dewi menambahkan, “Kami memiliki teknologi pencetakan yang dapat menghasilkan karya foto berkualitas galeri dengan
HP Desingjet Z3000 Series, sebuah printer format lebar yang ditujukan untuk para fotografer profesional, desainer grafis, penyedia jasa layanan cetak, dan para profesional yang ingin memiliki hasil cetak berkualitas galeri, mencetak karya foto edisi terbatas, reproduksi karya seni dan aneka desain format lebar”.


HP Designjet Z3000 Photo Printer Series merupakan salah satu printer inkjet format besar dengan tingkat keandalan performa yang tinggi. Printer dengan 12 tinta ini mampu menghasilkan cetakan hitam-putih maupun berwarna berkualitas galeri dan mampu bertahan hingga 200 tahun jika dicetak di atas kertas HP Hahnemühle. Printer ini juga dilengkapi dengan spectrophotometer yang memudahkan kalibrasi serta menghadirkan efisiensi yang tinggi.


Teknologi HP DreamColor yang melengkapi printer ini juga memudahkan kalibrasi. Printer ini juga mampu menyederhanakan workflow – kemudahan dalam mengakses, berkreasi dan berbagi paper presets dengan menggunakan HP Color Center yang telah diperbarui. Kemudian berkat tinta HP Quad Black, warna hitam bertransisi menjadi warna abu-abu yang natural. Printer ini juga menawarkan efisiensi yang cukup signifikan terhadap penggunaan tintanya.


www.chip.co.id

Rabu, 21 April 2010

Tips Memilih Lampu Flash untuk Studio Photo



Mungkin di antara rekan-rekan ada yang sedang berpikir untuk melengkapi peralatan fotografinya untuk keperluan Foto Portrait dengan Flash (studio flash), demi memenuhi tuntutan pekerjaan atau memuaskan hobi semata, berikut adalah tips yang layak dipertimbangkan.

1. Pilihlah lampu baik merk dan tipe nya berdasarkan KEPERLUAN pemotretan yang sering anda lakukan. Karena biasanya yang menjadi pertimbangan utama adalah biaya, menurut saya pribadi adalah kurang tepat.

Artinya begini, memiliki seperangkat lampu studio tentunya adalah hasil dari sebuah pemikiran dan skala prioritas. Kenapa kok anda harus beli lampu? Ini jawabannya harus anda temukan yang paling tepat agar investasi terhadap lampu juga tidak sia-sia. Misalkan begini : anda adalah fotografer yang lebih sering memotret di studio yang kecil, dan untuk pemotretan yang sederhana (pas foto, foto keluarga sederhana, dll). Untuk keperluan itu anda mungkin cukup membeli studio flash 2 unit dengan power 250ws, dan asesoris standar (payung atau softbox), karena apabila anda membeli power yang lebih besar (500 atau bahkan 1000) mungkin tidak akan terpakai maksimal jika tidak di tempat luas dll.

Lain halnya bila anda memerlukan space yang lebih jauh/lebar antara lampu dan subyek foto. Power flash perlu yang lebih besar, dan asesoris pun perlu yang berbeda. Jangan sampai anda sudah terlanjur membeli lampu paket murah yang ternyata ber-power kecil yang notabene kemampuannya kurang untuk keperluan yang ini. Dan terus berlanjut ke lampu-lampu yang bisa mengakomodir berbagai keperluan pemotretan yang lebih ekstrem, di mana anda akan memerlukan lampu yang mempunyai daya tahan tinggi, tahan panas, tahan banting dan berkemampuan tinggi. Di sini lah letaknya perbedaan mencolok antara lampu kelas 1, kelas 2 dan kelas 3. Bukan berarti lampu kelas 1 selalu bagus dan lampu kelas 3 selalu underdog, tidak.

Kembali lagi tinggal bagaimana anda akan menggunakannya dalam kegiatan anda berfotografi. Untuk pemakaian biasa, lampu kelas 3, asalkan anda tidak menuntut yang ini-itu, sudah cukup untuk bisa berkreasi menghasilkan foto bagus. Tapi sebaliknya, bila anda memaksanya untuk bekerja secara forsir maka pada satu saat bukan tidak mungkin akan rusak lebih cepat. Lampu kelas 1 pun bukan merupakan investasi yang tepat apabila keperluan dan gaya anda memotret biasa-biasa saja, atau pangsa pasar yang anda tuju bukan yang terlalu menuntut. Biaya besar pembelian lampu kelas 1 bisa dialihkan untuk membeli peralatan yang lain.

2. Setelah anda menentukan lampu flash yang cocok untuk keperluan Foto Portrait seperti apa yang ingin anda miliki, maka pertimbangan selanjutnya adalah BERAPA dana yang anda sediakan. Urusan uang memang krusial, tapi cobalah menempatkan faktor ini di urutan kedua setelah menentukan jenis lampu yang akan anda miliki. Karena jika kita tempatkan di urutan pertama, biasanya pertimbangannya hanya berdasarkan nilai ekonomis, faktor teknisnya (seperti saya sebut di atas) jadi terabaikan.

Setelah anda pilih tipe lampu seperti apa yang anda perlukan, anda sesuaikan dengan budget yang anda miliki, setelah itu baru anda pilih merk apa yang sesuai budget tersebut. Tentunya pemilihan merk mana yang dipilih sudah melalui pertimbangan yang mana yang layanan purna jualnya (servis, replacement, dll) meyakinkan.

Semoga bermanfaat.(Cereal/facebook.com)

Jepret Foto Menggunakan Ponsel, Bisa Langsung Dicetak

Mau cetak foto hasil jepretan ponsel, gampang. Datang saja ke outlet yang menyediakan mesin percetakan digital. Di situ Anda sendiri yang mencetak foto, tinggal pilih mau ukuran 2R, 4R atau mau dikasih frame. Mesin cetak ini akan melayani sesuai dengan kemauan Anda. Dalam waktu yang relatif cepat, kurang dari lima menit, Anda sudah hasilnya. Soal kulitas, tidak kalah dengan cetakan konvensional. Pada mesin ini bisa mengatur brightness, contrast, mengubah posisi juga menambah template.


Beberapa pemain cetak digital ini nampaknya cukup jeli menangkap peluang. Seiring dengan makin ramainya penggunaan ponsel kamera dan tren kamera digital. "Dalam sehari sekitar 70 orang yang datang menggunakan jasa ini. Jumlah ini terus berkembang," jelas Elisa W Daud, General Manager PT Modern Photo Tbk, yang menyediakan jasa cetak digital ini. Elisa juga menjual mesin cetak ini untuk mereka yang ingin mengembangkan usaha. Sampai kini Elisa sudah menempatkan 10 mesin di berbagai pusat perbelanjaan dan Seluler Shop.

Mesin printing yang dikeluarkan Modern Photo, namanya Modern Print Station (MPS). Mesin ini hasil kreasi Modern Photo sendiri. Kalau ada yang berminat, pihak Modern menjual dengan harga sekitar Rp 30 juta sebuah. Modelnya seperti mesin ATM, dengan kertas cetak menggunakan thermal paper yang khusus digunakan MPS sebagai dasar cetak. Kualitasnya mirip hasil cetak foto biasa. Namun, soal ketajaman dan resolusi, kembali dari perangkat yang digunakan untuk memotret. Tentu saja kamera ponsel yang lebih canggih akan memiliki kualitas cetak lebih baik.

Menurut Elisa, untuk menjalanlan mesin ini selain listrik paling-paling kita hanya mengeluarkan biaya pembelian kertas dan tinta. Harga kertasnya sendiri sekitar Rp 180 ribu satu roll, dengan kemampuan mencetak 82 lembar ukuran 2R atau 41 lembar 4R. "Jika cetakannya hanya 2R saja, per satu rolnya kita bisa mendapat keuntungan Rp 107 ribu," ujar Elisa. Jika sehari menghabiskan satu rol kertas untuk mencetak, bisa dibayangkan berapa pendapatan yang dihasilkan sebulan.


Elisa merancang mesin ini untuk semua jenis ponsel. "Untuk Samsung kami sedang menunggu ketersediaan kabel data dan penyesuaian perangkat," jelas Elisa. Namun pada prinsipnya semua ponsel bisa mencetak hasil jepretannya dengan MPS. Tak hanya ponsel, mesin juga bisa menginput dari CD, multimedia card, flash drive dan bisa langsung dari kamera digital.

Lain lagi yang dilakukan Kodak. Produsen mesin percetakan digital ini mengandeng Nokia. Kerjasama itu berlangsung pada tingkat regional Asia Pasifik. Jadi selain dengan Nokia Indonesia, mereka juga kerjasama di Singapura, Malaysia, Thailand, India dan China. "Bentuk kerjasamanya adalah penyediaan voucher cetak foto ponsel, pada pembelian beberapa seri Nokia, " jelas Usun Pringgodigdo, Bussines Development Manager, Nokia.

Misalnya, konsumen yang membeli Nokia seri 3650, 3660,7610,
7600,6600,6220, mendapat voucher untuk mencetak hasil jepretan ponsel. Satu voucher isinya 5 kupon gratis dan 10 kupon cetak dengan diskoun 50 %. Pihak Nokia sendiri nampaknya juga sedang menjajaki kerjasama untuk mesin cetak instant. Misalnya, mereka menggunakan mesin buatan Kodak untuk roadshow produk Nokia 7610. Rencananya alat instant buatan Kodak ini, akan ditempatkan di Nokia Profesional Center (NPC). Tentu saja ponsel yang bisa dilayani hanya Nokia.

tagtag.com

Selasa, 20 April 2010

Foto Pre Wedding Outdoor

Salah satu jasa fotografi yang paling populer dewasa ini adalah foto pra wedding outdoor. Moment pernikahan umumnya diharapkan hanya satu kali saja oleh setiap pasangan yang akan segera melangsungkan pernikahan. Oleh karena itu memiliki foto-foto sebelum pernikahan sangat didambakan oleh setiap pasangan yang akan melangsungkan pernikahan. Selain untuk kenangan, Foto-foto pre wedding biasanya akan dijadikan pernak-pernik dekorasi pada saat resepsi pernikahan untuk dinikmati oleh seluruh undangan.

Sesi
Foto Pra Wedding Outdoor dapat dilakukan dimana saja dengan tema dan konsep apa saja. Anda dapat melakukan photo session di tempat anda bekerja, di tempat yang menurut anda adalah tempat ter-indah. Dengan kombinasi teknik dan seni fotografi di-padu-padankan dengan kreasi olah digital kami harapkan dapat mewujudkan impian anda tentang foto yang terindah untuk kenangan pre wedding anda.


Tidak menutup kemungkinan sebagai inovasi terbaru, anda dapat melakukan foto session dibawah air bersama kami. Kami memiliki kapasitas untuk melakukan hal tersebut demi kepuasan anda.


http://anril.com/

Rabu, 07 April 2010

Karekter Dasar Multimedia

Multimedia presentasi dapat dilihat secara langsung di atas panggung, proyeksi, dikirimkan, atau bermain lokal dengan media player. Sebuah siaran mungkin presentasi multimedia live atau direkam. Siaran dan rekaman dapat berupa analog atau digital media elektronik teknologi. Digital online multimedia dapat didownload atau streaming. Streaming multimedia dapat hidup atau on-demand.

game simulasi
multimedia equipment dan dapat digunakan dalam lingkungan fisik dengan efek khusus, dengan beberapa pengguna dalam jaringan online, atau lokal dengan komputer offline, sistem game, atau simulator.


Berbagai format teknologi digital
multimedia equipment atau mungkin dimaksudkan untuk meningkatkan pengalaman pengguna ', misalnya untuk membuatnya lebih mudah dan lebih cepat untuk menyampaikan informasi. Atau dalam hiburan atau seni, untuk mengatasi pengalaman sehari-hari. lasershow adalah kinerja multimedia yang ‘hidup’.


Peningkatan tingkat interaktivitas dimungkinkan dengan menggabungkan beberapa bentuk dari isi media. multimedia Online semakin menjadi berorientasi objek dan data-driven, memungkinkan aplikasi dengan pengguna akhir inovasi kolaboratif dan personalisasi pada berbagai bentuk konten dari waktu ke waktu. Contoh dari berbagai dari berbagai bentuk konten pada situs Web seperti galeri foto dengan kedua gambar (foto) dan judul (text) user-update, untuk simulasi yang co-efficients, acara, ilustrasi, animasi atau video yang dimodifikasi, yang memungkinkan multimedia "pengalaman" untuk diubah tanpa pemrograman ulang. Selain melihat dan mendengar, teknologi Haptic memungkinkan obyek virtual dirasakan. Emerging melibatkan teknologi ilusi rasa dan bau juga dapat meningkatkan pengalaman multimedia.

Selasa, 06 April 2010

Tips Fotografi: Teknik Zooming



Zooming merupakan teknik Foto Portrait untuk memberikan kesan gerak dengan mengubah panjang fokus lensa pada saat eksposure. Perubahan panjang fokus hanya dapat dilakukan dengan lensa zoom.

Untuk mendapatkan kesan gerak, Anda harus menggunakan kecepatan rana tidak lebih dari 1/30 detik. Pada saat pemotretan, dalam waktu bersamaan dengan proses eksposure, titik fokus lensa diubah dengan menarik lensa zoom ke dalam atau ke arah luar (untuk jenis zoom yang ditarik) atau dengan cara menggeser titik fokus lensa ke kiri atau ke kanan (untuk lensa zoom jenis gelang). Sebaiknya, gunakan tripod untuk menopang kamera pada saat pemotretan. Tempatkan subjek utama pada bagian tengah foto. Pada bagian ini, ketajaman gambar relatif lebih baik dari bagian lain.

Efek zooming terbaik akan diperoleh jika background memiliki kontras dan warna yang bervariasi. Besarnya efek zooming yang diperoleh tergantung pada berapa cepat gerakan tangan Anda mengubah fokus pada saat eksposure. Teknik Foto Portrait ini dapat digunakan baik pada siang hari atau pada malam hari/kondisi pencahayaan kurang. Jika pemotretan dilakukan malam hari, Anda dapat memakai waktu pencahayaan lama dan akan memperoleh efek lampu yang membentuk garis-garis panjang cahaya.

dieephotograph.blog.uns.ac.id/

Senin, 05 April 2010

Mesin Cetak Gutenberg

Karya Johannes Gutenberg dalam mesin cetak di mulai sekitar 1436 ketika dia sedang bekerja sama dengan Andreas Dritzehan, seseorang yang pernah dibimbing oleh Gutenberg dalam pemotongan batu permata, dan Andreas Heilmann, pemilik pabrik kertas. Tetapi rekor resmi itu baru muncul pada tahun 1439 ketika ada gugatan hukum melawan Gutenberg; saksi-saksi yang ada membicarakan mengenai cetakan Gutenberg, inventaris logam (termasuk timah), dan cetakan ketikannya.

Masyarakat di Eropa pada saat itu juga sedang mengembangkan cetakan yang dapat dipindah-pindahkan, termasuk pandai emas Procopius Waldfoghel dari Perancis dan Laurens Janszoon Coster dari Belanda. Tetapi, mereka tidak dikenal karena telah menyumbang kemajuan spesifik kepada
mesin percetakan.


Gutenberg adalah orang pertama yang membuat cetakan dari campuran timbal, timah, dan antimon yang kritis untuk menghasilkan cetakan tahan lama yang menghasilkan buku cetak bermutu tinggi dan terbukti menjadi lebih cocok untuk percetakan daripada cetakan tanah liat, kayu atau perunggu yang diciptakan di Asia Timur. Hal ini merupakan sebuah pengetahuan yang didapatnya pada saat Gutenberg bekerja untuk seorang pandai emas professional. Untuk membuat cetakan timbal ini, Gutenberg menggunakan sesuatu yang membuat penemuannya dipertimbangkan sebagai penemuan yang paling cerdik, matriks istimewa memungkinkan pembentukan cetakan baru yang cepat dan tepat dari kerangka yang seragam.


Gutenberg juga diakui karena memperkenalkan tinta berbasis minyak yang lebih tahan lama dibandingkan tinta berbasis air yang dulu dipergunakan. Sebagai bahan percetakan dia menggunakan naskah yang terbuat dari kulit binatang dan kertas, yang terakhir diperkenalkan di Eropa dari Cina dengan menggunakan cara orang Arab beberapa abad yang lalu.


Di dalam kitabnya, Gutenberg membuat percobaan terhadap percetakan berwarna untuk beberapa bagian awal halaman, tersedia hanya dalam beberapa salinan. Karya baru-barunya, The Mainz Psalter yang dikeluarkan pada tahun 1453, sepertinya di disain oleh Gutenberg tetapi diterbitkan di bawah terbitan penggantinya, Johann Fust dan Peter Schöffer, menggunakan huruf cetak awal berwarna merah dan biru yang rumit.


Majalah Life menganggap
Mesin percetakan adalah penemuan yang paling luar biasa pada 1000 tahun terakhir. Penting untuk disadari bahwa abjad mungkin merupakan kunci keberhasilan mesin cetak.


id.wikipedia.org

Minggu, 04 April 2010

Agar Foto Pre Wedding Maksimal

1. Waktu Pemotretan
Usahakan melakukan Foto pra wedding jauh-jauh hari sebelum hari H pernikahan. Sebaiknya 2 bulan sebelumnya. Berikan waktu yang cukup bagi Fotografer Pre wedding untuk melakukan post processing foto sehingga diperoleh hasil yang maksimal. Jadi.. jangan lah melakukan Foto Pre wedding secara mendadak.

2.Cuaca
Usahakan untuk menghindari musim hujan dalam melakukan Foto Pre wedding. Tapi meskipun hujan tak terhindari, tetaplah semangat, karena foto malah terlihat bagus karena hujan bisa memberikan efek dramatis, tapi tentu nya butuh pengorbanan yang extra, baik dari pasangan maupun dari Fotografer Pre wedding karena pemotretan dalam kondisi hujan/basah.

3.Komunikasikan Tema/Konsep
Diskusikan tema/konsep foto dengan fotografer anda, sehingga antara fotografer dan keinginan anda sejalan. Kalau anda punya ide-ide, serta keinginan tentang foto anda, sampaikanlah kepada fotografer anda. Komunikasi antara pasangan dan fotografer. Ini sangat penting.

4. Pilih Lokasi Pemotretan
Misalnya Bali, seperti kita ketahui, terkenal memiliki studio alam yang sangat lengkap, dan semua nya bagus-bagus, mulai dari pantai, gunung, danau, tebing, hutan, bagunan berukir khas bali, bangunan bersejarah dan lain-lain. Sebagai pasangan foto Pre wedding tentu ingin mempunyai foto pre wedding di semua tempat di Bali. Tapi ingat, waktu yang dimiliki sangat terbatas. 1 hari atau 2 hari pemotretan, belum lagi butuh waktu untuk make up dan lain-lain. Maka dianjurkan untuk memilih lokasi pemotretan yang searah.

Misalnya, sebagai contoh, kalau di Bali selatan, bisa memilih lokasi pemotretan di Bajra Sandhi (bangunan ukiran Bali), Pantai di daerah Nusa Dua/ Jimbaran, Bukit Kutuh yang terkenal dengan galian batu kapur nya, hutan mangrove, dan semua daerah yang ada di Bali selatan. Begitu juga kalau ingin melakukan foto pre-wedding di Taman Ujung Karangasem, bisa memilih lokasi pemotretan yang searah, misalnya di Tukad Unda Klungkung, Candi Dasa, Tirtha Gangga, Taman ujung. Mintalah juga saran dari fotografer anda, sehingga lokasi pemotretan bisa disesuaikan dengan waktu yang tersedia.


5. Jagalah kondisi kesehatan sebelum dan selama pemotretan
Menjaga kondisi tubuh sangat penting. Bisa dilakukan dengan makan dan istirahat secukupnya. Jangan sama sekali begadang, karena keesokan harinya, pasangan calon pengantin harus bangun pagi hari untuk melakukan make up. Selama pemotretan, untuk menjaga kondisi tubuh supaya tetap segar, berbekal lah air putih dalam kemasan. Ini akan sangat membantu anda, apalagi kita berada di daerah tropis, tentunya harus menjaga kondisi cairan tubuh kita.

6. Hanya Ada Anda dan Pasangan Anda
Dalam proses pemotretan foto pra wedding, sering kali pasangan menjadi agak risih dan kaku. Hal ini wajar, karena kebanyak pasangan foto pre-wedding bukanlah model. Terutama kalau pemotretan dilakukan secara outdoor, kemungkinan ada orang lain yang menonton, sehingga pasangan menjadi grogi, salah tingkah, dan sebagainya. Ujung-ujung nya, pose akan jadi kaku, dan pada hasil foto, pasangan terlihat tegang.Cara mengatasi nya adalah, coba lah untuk bersikap santai, relaks, ngobrol dengan pasangan. bercanda dengan Fotografer Wedding. Anggap tidak ada orang lain di lokasi pemotretan, sehingga suasana menjadi lebih santai.

7. Jagalah Selalu Mood Anda
Mood. Hal ini sangat penting dalam proses pemotretan. Aura mood anda akan terpancar dalam hasil foto. Kalau anda dan pasangan anda merasa capek, malas, maka ekspresi yang dihasilkan di foto akan kelihatan. Kalau anda dalam kondisi marah-marah, juga akan tertangkap oleh kamera. Jadi, jagalah mood anda selalu dalam suasana yang bahagia dan gembira. Singkat nya. Have Fun! Karena Foto Wedding seharus nya merupakan foto yang anda lakukan sekali saja dalam hidup anda!

sumber: facebook