Maraknya tren fotografi digital dalam beberapa tahun terakhir memunculkan gaya hidup baru di kalangan masyarakat. Ditambah kemudahan akses terhadap produk teknologi informasi seperti foto editor dan internet, khususnya blogging dan social networking, membuat fotografi makin diminati sebagai pilihan hobi bahkan profesi.
“Kemudahan dalam mengoperasikan kamera digital yang menawarkan otomatisasi fitur membuat user makin leluasa dalam melakukan eksperimen-eksperimen. Jikapun ada penyempurnaan, layanan foto editor membuat segalanya jadi mungkin dan relatif memuaskan. Sesudahnya, karya-karya ini bisa dipublikasikan lewat blog atau posting-posting di Facebook, Tweeter, atau Friendster,” papar Hendro D. Laksono, Direktur Operasional Matanesia.
Menurut sejumlah fotografer, fotografi sebenarnya memiliki kaidah-kaidah yang perlu ditaati. Khususnya dalam konteks penyeragaman persepsi terhadap batasan pesan dan filsafat fotografis.
Untuk itu, lanjut Hendro, tahap pertama yang perlu dikenal fotografer adalah berkenalan dengan konsep-konsep dasar di dunia foto jalanan atau street photography. Konsep dasar ini diyakini bisa digunakan sebagai rujukan awal para hobiis fotografi, bahkan mereka yang sudah bekerja sebagai fotografi.
Karena pada kenyataannya, banyak fotografer media sekalipun, sering tak mengindahkan kaidah-kaidah dasar ini. Akibatnya, banyak momen bagus luput dari perhatian, muncul konflik antara fotografer dengan object, dan tak jarang, ada beberapa foto yang lemah di sisi kualitas dan teknis.
Gelar Workshop Foto
Berbekal catatan ini, ditambah beberapa diskusi komunitas fotografer Matanesia dan forum-forum fotografi lainnya di Surabaya dan Malang, Matanesia mencoba untuk membuat sebuah pelatihan terbatas dengan isu fotografi yang lebih spesifik. “Kegiatan ini kami beri nama Workshop Foto Matanesia dengan mengangkat tema perdana Mengenal Street Photography,” kata Boby Noviarto Pribadi, Divisi Pengembangan Sumber Daya Manusia di Matanesia.
Dijelaskan, workshop foto ini nanti akan dibagi dalam tiga sesi. Di sesi pertama, ada pembekalan konsep dan teori dari dua pemateri. Masing-masing Mamuk Ismuntoro (Surabaya Post) dan M. Subechi (Jawa Pos). “Keduanya akan bicara tentang definisi, batasan, persiapan sebelum mulai melakukan aktifitas fotografi, peluang, ancaman, etika, dan masih banyak lagi,” kata Bobi.
Dilanjutkan Sesi Kedua pada workshop foto, hunting foto di kawasan dalam HiTech Mall Surabaya. Selama hunting, peserta akan didampingi oleh panitia. Bukan pada sisi panduan tenis fotografi, tapi di sisi keamanan dan kenyamanan. Selanjutnya di sesi Ketiga, ada photo review. “Di sini peserta akan menyodorkan karya-karya terbaiknya untuk direview dua pembicara. Diharapkan akan ada dialog intens yang saling memperkaya di antara peserta,” jelas Bobi.
Selanjutnya di sesi Ketiga Workshop Foto, ada photo review. “Di sini peserta akan menyodorkan karya-karya terbaiknya untuk direview dua pembicara. Diharapkan akan ada dialog intens yang saling memperkaya di antara peserta,” jelas Bobi.
muffinews.com